Sabtu, 22 Januari 2011

aplikasi Bodi Sealar


APLIKASI BODI SEALER

Salah satu cara penyambungan komponen bodi kendaraan adalah dengan sealer. Bahan sealer (perapat)  terdiri dari bahan utama dan zat pengeras, yang apabila kedua bahan tersebut dicampur maka akan terjadi reaksi kimia lalu mengeras pada  temperature normal        menjadi semacam karet yang elastis.
Penggunaan sealer ini dapat dilakukan pada komponen bodi maupun antara karet dengan bodi (misal karet kaca kendaraan).  Tipe dari sealer dapat dibedakan berdasar suhu  pengeringan disekitarnya, yaitu:
1.       Low temperature type,  dengan suhu 0o sampai 15 o C
2.       Medium temperature type,  dengan suhu 15 o  sampai 35o C
3.       High temperature type,  dengan suhu 35 o sampai 45 o C
Dengan pembagian berdasar suhu diatas, maka akan terdapat variasi lama pengeringan sealer. Untuk tipe low temperatur  digunakan pada daerah dingin akan membutuhkan waktu yang lama untuk mengering yaitu lebih dari 100 menit, untuk mempercepat dapat dengan bantuan sinar infra lamp. Sedangkan untuk medium temperatur type mayoritas digunakan saat ini, akan mengering  secara bervariasi tergantung suhu sekitar. Jika suhu sekitar 25o C, maka akan mengering sekitar 150 menit, dan bila suhu 35o C  akan engering sekitar 90 menit. Hal ini perlu diketahui untuk  emperkirakan waktu mencampur sampai menyelesaikan pekerjaan, agar hasilnya waktu untuk mengering terpenuhi. Setelah pekerjaan selesai, maka sealer dibiarkan mengering selama 4 jam untuk  memperoleh hasil pengikatan yang maksimal. 
Bahan yang paling banyak digunakan adalah sealer dari tipe  polyurethane, hal ini dikarenakan memiliki keunggulan sealer akanmengering apabila berhubungan dengan kelembaban udara, tidak  retak atau mengkerut, memiliki fleksibilitas, adhesi dan tahan air  yang sangat baik. Sealer jenis ini digunakan juga oleh Toyota dan tersedia dalam tiga jenis, yaitu:
1.       Body sealer black tipe cartridge
2.       Body sealer white  tipe cartridge
3.       Body sealer white  tipe tube



 












Gambar 1. Tipe sealer yang digunakan oleh Toyota Motor

Tipe sealer yang pertama dan kedua diaplikasikan pada bodi  dengan menggunakan sealer gun sedangkan tipe yang terakhir  diaplikasikan secara manual (biasanya hanya digunakan untuk  memperbaiki kerusakan kecil).
Proses aplikasi  sealer pada bodi kendaraan  dapat dilakukan  dengan beberapa cara, yaitu:
1.       Langsung, yaitu sealer dioles secara langsung pada bodi tanpa menggunakan alat bantu.
2.       Spray gun, yaitu sealer berwujud cair dicampur dengan  hardener, kemudian diaplikasikan ke bodi dengan cara  disemprotkan.
3.       Sealer gun, yaitu sealer cartridge dipasang pada alat, kemudian ditekan sehingga sealer keluar dalam bentuk yang padat.


Dari beberapa cara diatas, yang paling banyak digunakan  adalah menggunakan sealer gun.  Sealer gun digunakan untuk  aplikasi bodi sealer tipe cartridge. Oleh karena terdapat beberapa  sealer gun, yaitu:
1.       Tipe manual
2.       Tipe elektrik
3.       Tipe pneumatik.
Bagian dari sealer gun pada dasarnya sama saja, yaitu tempat cartridge, handel pemegang pemicu dan penekan. Khusus untuk tipe elektrik menggunakan kabel listrik  yang dihubungkan ke sumber  listrik untuk memutarkan motor yang akan menekan sealer sehingga keluar dari cartridge. Untuk tipe pneumatik terdapat dudukan slang yang dihubungkan ke kompresor untuk menekan sealer keluar dari cartridge. Sedangkan tipe manual, cara pengeluaran sealer dari  cartridge dengan menekan pada tuas penekan dan pemicu dibuka. Kelamahannya tipe manual tidak dapat beroperasi dengan tekanan yang sama untuk daerah kerja yang banyak. 










Gambar 4.  Sealer gun tipe pneumatik dan contoh aplikasinya.

Pada pemakaian sealer diatas, banyak sedikitnya sealer yang dikeluarkan tergantung dari lubang cartridge yang dibuat, dan  diperhitungkan dengan luas bagian yang akan dikerjakan. Saat  menggunakan sealer gun, gunakan tekanan maksimal pada  pemicunya secara konstan, agar hasilnya merata. Sebab, apabila tidak maksimal maka kemungkinan tekanan akan bervariasi, sehingga hasilnya tidak bagus/merata.  Sedangkan untuk aplikasi sealer dengan spray gun, diperlukan pekerjaan yang lebih banyak, karena diperlukan tambahan waktu  untuk mencampur bahan antara bahan baku dengan hardener  sekitar 1:7.  Cara ini sangat cocok apabila daerah permukaan lebar  dan memerlukan hasil yang tipis dan merata.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1.       Dalam aplikasi sealer gunakan sealer dari merk, menggunakan  dari berbeda merk akan sulit mengering dan hasil yang tidak baik.
2.       Sealer akan berkurang kualitasnya setelah berumur 6 bulan dari  produksinya.
3.       Simpan primer dan adhesive pada tempat yang kering
4.       Jangan membuka tutup primer dan adhesive jika tidak digunakan
5.       Apabila perapat dipasang pada bidang yang dicat, pastikan lapisan cat telah kering.
6.       Apabila bodi akan dicat, lindungi sealer dari cat agar tidak  merusak sealer itu sendiri karena bereaksi dengan zat lain.






Pada kendaraan saat ini banyak digunakan aplikasi sealer pada bodi, karena tahan terhadap korosi, bisa berungsi sebagai peredam,  tidak terjadi perubahan  entuk bila dibanding dengan las. Berikut ini contoh aplikasi perapat ada komponen bodi kendaraan yaitu engine hood (kap mesin):











Gambar 6.  Aplikasi sealer pada body kendaraan.

Apabila kita melaksanakan penggantian komponen, biasanya  idak terdapat alur untuk sealer. Oleh karena itu kita harus bisa  enentukan area yang memerlukan sealer dengan melihat pasangan anel yang akan kita ganti. Oleh sebab itu, pada saat perbaikan  kendaraan yang mengalami kecelakaan body, sealer harus  diaplikasikan pada panel penggantinya.  Dalam perbaikan bodi  menggunakan sealer, terlebih dahulu Anda memperhatikan petunjuk manual dari kendaraan yang bersangkutan, dengan melihat lokasi  atau area dimana bodi sealer akan digunakan. Selanjutnya, sisi yang berlawanan dari kendaraan (sisi samping) yang areanya sedang  iperbaiki tersebut, dapat digunakan sebagai referensi (acuan).
            Namun pada pintu  beberapa jenis kendaraan  yang menggunakan precuring sealer, akan terdapat bekas sealer lama,  karena sealer berada didalam lapisan cat.  Procuring sealer  diaplikasikan langsung pada lembar metal sebelum dilakukan proses pengecatan electro deposited (ED), sehingga menyederhanakan  aplikasi sealer.
Procuring ini dilakukan atau aplikasikan sebelum penggantian part, tetapi pada penggunaan sealer biasa harus diaplikasikan  sesudah  aplikasi top coat, untuk menjamin bahwa semua sudut dan kemudian diberi sealer.







Gambar 7. Perbedaan aplikasi precuring sealer dan sealer biasa
Aplikasi Bodi Sealer
Bodi sealer diaplikasi, setelah proses pengeringan dan  pengamplasan surfacer dengan sempurna tetapi sebelum aplikasi top coat (pengecatan akhir)

 





Gambar 8. Alur pekerjaan aplikasi sealer

Berikut alur proses aplikasi perapat :
1.       Membersihkan dan   menghilangkan  greas    (degreasing) permukaan sealer dilakukan dengan cara yang sama pada saat aplikasi putty.
2.       Menajamkan cartridge nozzle
Cartridge nozzle perlu ditajamkan sekali agar menghasilkan  bentuk sealer yang spesifik. Gunakanlah tang untuk meratakan kira-kira 10 mm  dari ujung nozzle dan kemudian potong kira-kira 5 mm dari ujung.  Dianjurkan agar memiliki 2 tipe nozzle siap pakai satu yang berlubang kecil untuk aplikasi komponen-komponen yang sempit dan satu yang berlubang besar untuk aplikasi yang digunakan untuk aplikasi komponen yang lebih besar.  Berikut bentuk dari  potongan nozzle dan bentuk aplikasi sealer:


 















Gambar 9.  Cara menajamkan nozzle dan tempat aplikasinya (pada pintu)









 













Gambar 10. Beberapa bentuk ujung nozzle catridge dan bentuk hasilnya.

3.       Aplikasi Bodi Sealer
Pertama, tentukan dibagian mana anda akan berdiri, sebelum  memulai aplikasi bodi sealer. Suatu titik yang memungkinkan Anda bisa aplikasi bodi sealer pada keseluruhan sisi panel sekali jalan, akan menghasilkan bentuk sealer yang seragam. Oleh  sebab itu, carilah titik dari mana pekerjaan sealer dapat dilakukan tanpa harus berpindah.













Gambar 11. Saat aplikasi sealer, tumpuan kaki jangan berubah
Kedua, mantabkan tangan kiri untuk memegang sealer gun dan telunjuk pada triger/ tuas pemicu. Ujung nozzle catridge  ditempelkan pada salah satu lipatan panel (plat) sebagai garis referesi/ panduan/ acuan agar membantu arah aplikasi sealer gun tidak oleng kesamping. Pastikan untuk dapat memilih garis  referensi yang tepat, karena apabila salah, aplikasi sealer akan  menjauh dari sambungan panel.



 









Gambar 12. Hasil yang baik benar-benar menyampung kedua panel (kiri).

Ketiga, penarikan trigger dan gerakan pada sealer gun harus tetap konstan. Apabila gerakannya berubah-ubah, maka bentuk sealer juga akan berubah. Ada beberapa sealer yang dapat menjaga jumlah keluaran sealer gun  secara tetap, tanpa  terpengaruh dengan tekanan pada tipe sealer gun biasa tadi.


 










Gambar 13. Bentuk sealer tergantung dari penekanan dan kecepatan aplikasinya













Kempat, jagalah agar sealer gun tetap parallel disepanjang garis dimana bodi sealer diaplikasi. Perubahan pada sudut ini, akan  berpengaruh pada bentuk sealer.







Gambar 14. Arah aplikasi sealer harus mengikuti panel, jika berbah maka hasilnya tidak baik.

Kelima, bentuk sealer yang diinginkan tidak akan diperoleh jika nozzle tidak ditempatkan pada sudut yang benar terhadap panel bodi. Oleh karena itu posisikan sealer gun dengan sudut tertentu (menyesuaikan dengan bentuk lubang juga), sehingga ujung  nozzle tidak membekas pada sealer yang sudah keluar dari ujung nozzle tersebut. Jika terlalu miring maka sealer tidak menempel kuat pada panel, dan bila terlalu mendekati tegak maka akan menggores sealer yang sudah keluar.  Berikut ini contoh sudut yang tepat agar hasilnya maksimal:


 




















Gambar 15. Sudut diperhitungkan untuk mendapatkan hasil maksimal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar